Pemda Kuningan Serius Tangani Masalah Limbah Kotoran Sapi
Berita Kuningan - Masalah limbah kotoran Sapi Kelurahan Cipari menjadi perhatian serius Bupati Kuningan, H Acep Purnama. Hal tersebut disampaikan saat dijumpai di Pendopo Setda Kuningan, Sabtu (29/8/2020).
Acep menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam waktu dekat, salah satunya yaitu menyediakan armada truk pengangkut Kotoran Hewan (Kohe).
Kohe dari Cipari dan wilayah lain di Kecamatan Cigugur sebagian akan ditebar ke salah satu blok tematik buah-buahan di Kebun Raya Kuningan (KRK).
"Di sana limbah Kohe akan menjadi media tanam untuk menyuburkan lahan, InsyaAllah dalam beberapa bulan bisa menjadi tanah kembali," jelas acep.
Kemudian Bupati Kuningan mengungkapkan upaya lain pengolahan limbah kotoran hewan, yakni dengan mendorong Perum Daerah Aneka Usaha (PDAU) untuk membuat kotoran hewan itu menjadi pupuk organik.
Sementara saat ditanya tentang pembatasan jumlah ternak sapi di wilayah Kecamatan Cigugur, Acep menjawab di tengah kondisi pemulihan ekonomi masyarakat pada masa pandemi, pembatasan tersebut belum bisa dilakukan.
"Tapi nanti kita atur, berapapun jumlah ternak sapi yang ada di sana, mereka agar tidak membuang kotorannya sembarangan, apalagi ke saluran irigasi, " jelas Acep.
Selain pencemaran air di saluran irigasi, menurut Acep, kotoran hewan yang menumpuk juga akan mengundang banyak lalat yang bisa menjadi sumber penyakit yang akan merugikan warga sekitar.
Di tempat yang sama, Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menambahkan bahwa penanganan limbah kotoran sapi adalah masalah yang multi kompleks.
"Ini membutuhkan sinergitas dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Koperindag dan UMKM, Dinas LH dan lainnya" ujar Dian.
Pertambahan jumlah peternak sapi, katanya, tidak bergaris lurus dengan peningkatan kesadaran para peternak untuk membuang limbah kohe dengan benar.
"Sudah beberapa kali pertemuan, baik itu dengan pihak koperasi, maupun peternak langsung. Bahkan kita pernah mendatangkan ahli dari Bandung terkait sosialisasi mengolah limbah jadi bahan yang produktif. Namun sampai saat ini belum ada hasilnya, " tandasnya.
Pemkab Kuningan, sebutnya, telah menghabiskan miliaran rupiah untuk penanganan masalah limbah kohe ini.
Sekda mengungkapkan, pencemaran akibat pembuangan limbah kotoran sapi sembarangan ke saluran irigasi itu telah menjalar ke daerah yang sangat jauh.
"Kita pernah terima laporan, pencemaran itu sudah mencapai daerah Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, yang lokasinya jauh dari peternakan. Bahkan limbah kohe itu sudah mengalir hingga ke saluran air di kompleks Stadion Mashud Wisnusaputera, tentunya melalui saluran yang melintasi kompleks pendopo ini." paparnya.
Jika para peternak tetap membandel, ke depan ada kemungkinan pihaknya bisa menerapkan sanksi-sanksi yang sesuai aturan sesungguhnya.
"Sanksi pidananya berat lho untuk mereka yang menimbulkan pencemaran akibat pembuangan limbah sembarangan" tutup Sekda. (AD27/Eca/Red)
Tidak ada komentar