Berita Terbaru

Pernah Diremehkan, Curing Kini Salah Satu Primadona Oleh-oleh Khas Kuningan



Berita Kuningan - Kisah inspiratif datang dari Kampung Puhun RT 25 RW 12 Desa Kadugede, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan. Upin Supini, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), berhasil membuktikan ketangguhannya dalam berinovasi. 

Sempat diremehkan saat awal memproduksi "cucur kering", kini produknya justru menjadi salahsatu primadona oleh-oleh khas Kuningan. Upin menceritakan awal mula inovasinya tersebut. 

"Dulu waktu Covid, penjualan cucur lumer saya menurun drastis. Saya berpikir keras bagaimana caranya agar cucur ini bisa lebih tahan lama," ujarnya dengan semangat.

Berbekal keinginan kuat, Upin kemudian mencoba berbagai cara hingga akhirnya menemukan metode pengeringan dengan cara dibakar atau dioven. Proses ini tentu tidak mudah dan penuh tantangan.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Dengan dukungan sang suami, ia terus berinovasi hingga akhirnya terciptalah "cucur kering" yang unik, dengan berbagai Lika likunya.

"Pernah waktu awal bikin curing (sebutan untuk cucur kering - red), produk saya diremehkan oleh seseorang sampai saya benar-benar down dan tidak mau bikin lagi. Tapi, dengan dukungan suami, saya bangkit lagi. Alhamdulillah, sekarang konsumen pada suka curing, bahkan orang yang dulu mempermalukan saya pun alhamdulillah menyukainya," tuturnya.

Keistimewaannya terletak pada teksturnya yang kering, dengan rasa autentik yang menggugah selera. Hebatnya lagi, produk ini mampu bertahan hingga delapan bulan, bahkan bahan bakunya bisa awet hingga satu tahun.

"Alhamdulillah, sampai sekarang cucur kering ini banyak disukai. Selain dijual perorangan, juga menjadi best seller di berbagai toko oleh-oleh di Kabupaten Kuningan," ungkap Upin dengan rasa syukur.

Tak hanya cucur kering, cucur lumer produksi Upin pun tetap menjadi favorit pelanggannya. Ia berkomitmen untuk terus menjaga rasa dan kualitas produknya, serta kepercayaan para konsumen. 

"Walaupun banyak saingan, saya harus tetap bertahan dengan menjaga rasa dan kualitas. Itu kunci kepercayaan pelanggan," tegasnya.

Tantangan dalam menjalankan usaha tentu ada, terutama kenaikan harga bahan baku dan tuntutan untuk terus mengikuti perkembangan pasar. Namun, pengalaman pahit di awal inovasinya justru menjadi pelecut semangat bagi Upin.

Tak sekedar keuntungan, Upin memiliki misi dalam menjalankan usahanya, yaitu menyajikan camilan tradisional khas Kuningan yang berkualitas, nikmat, dan bernilai budaya, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal. 

Target jangka panjangnya menjadi brand cucur terkemuka di Indonesia, memiliki gerai sendiri, memperluas pasar ke tingkat nasional dan internasional, serta terus mengembangkan produk inovatif yang tetap mempertahankan cita rasa asli.

Bagi yang penasaran rasa autentik dari Curing, bisa langsung klik

Tidak ada komentar