Berita Terbaru

Dany : Jalan Sengaja Dibuat Cepat Rusak?

.    Photo Dany Andriawan

Berita Kuningan  Banyaknya jalan rusak di Kabupaten Kuningan mendapat sorotan dari Aktivis Lingkungan, Ir Dany Andriawan. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian serius untuk pihak terkait, karena selain mengganggu kenyamanan pengguna jalan, juga bisa menghilangkan nyawa.

"Masalah jalan rusak harus jadi perhatian serius. Tak sedikit jalan rusak sudah memakan korban. Terlebih di musim hujan, banyak terjadi kecelakaan yang bahkan merenggut nyawa," ungkap Dany kepada Berita Kuningan, Jum'at (13/5/2021).



Menurut pria pemerhati budaya dan situs religi ini, tak hanya memperbaiki bagian yang rusak saja, tapi yang teramat penting adalah menanggulangi penyebab kerusakan jalan, sehingga jalan yang sudah diberbaiki tidak cepat rusak kembali dalam waktu singkat.

Beredarnya berbagai isu miring yang diantaranya bahwa ada unsur kesengajaan jalan dibuat cepat rusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi, menurut Dany harus segera ditepis oleh pihak terkait agar tidak terus menimbulkan buruk sangka.

"Jalan sengaja dibuat cepat rusak? Saya kira sebagai masyarakat kita jangan mudah berburuk sangka. Bukan tidak mungkin hal itu bisa saja terjadi, tetapi yang jelas banyak penyebab dan pihak yang harus bertanggung jawab untuk merawat jalan, termasuk masyarakat," terang Dany.

Diluar kualitas material dan proses pengerjaan yang buruk, ujarnya, salahsatu penyebab utama jalan bisa cepat rusak adalah air. Tapi kita jangan sepenuhnya menyalahkan air karena jalan air sudah tertutup rumput, sampah, akar pohon besar dan lainnya sehingga air meluap ke jalan.

Dany menerangkan, jika masalah penyebab ini tak juga diatasi, maka berpotensi menguatkan rumor yang beredar di masyarakat terkait kesengajaan untuk mempercepat kerusakan jalan agar oknum pihak terkait mendapat keuntungan dari proyek pengerjaan perbaikan jalan.

"Saya yakin pihak terkait bukan orang bodoh. Beliau-beliau tahu bahwa harus ada punggung jalan bebentuk punggung kura-kura yang menonjol ditengah agar air tidak tergenang, ada bahu jalan, dan ada got atau gorong-gorong untuk drainase," lanjutnya.

Tapi yang sangat disayangkan, kata Dany, sebagai pemerhati lingkungan ia merasa miris. Banyak jalan yang bentuknya rata sehingga air tergenang, dan tak sedikit bahu jalan dipenuhi rumput bahkan semak yang menghalangi jalan air.

"Selain itu, akar pohon besar yang berada di trotoar juga menutupi got dan gorong-gorong sehingga akses jalan air terhambat dan membuat air meluap ke jalan. Jangan meremehkan kekuatan air, mobil bahkan rumah saja bisa terseret apalagi hanya aspal," tegasnya.

Dany meminta semua pihak untuk ikut bertanggung jawab sesuai kapasitas masing-masing. Tak hanya pejabat Pemda, Kecamatan, hingga Desa saja, masyarakat juga harus ikut peduli dan bersama-sama menjaga.

"Kita tahu setiap musim hujan rumput pasti tumbuh, sebagai orang yang berakal kita bukan memaklumi, tapi harus sadar diberi tugas untuk membersihkan agar tidak menghalangi jalan air. Jadi percuma kalau jalan terus diperbaiki tapi penyebab kerusakannya tidak diatasi," pungkas Dany. (AR27/Red)

Tidak ada komentar