Berita Terbaru

Kuningan Marak Kasus Bunuh Diri, KAMMI Minta Pemda Jangan Berdiam Diri



Berita Kuningan - Maraknya kasus Bunuh diri di Kabupaten Kuningan mendapat perhatian dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). KAMMI mendatangi Kantor Pemda Kabupaten Kuningan untuk menemui Bupati Kuningan, Acep Purnama, Selasa (8/6/2021).

Namun mahasiswa yang hadir merasa kecewa disebabkan Bupati tidak menemui mereka karena sedang ada kegiatan lain. Ketua PD KAMMI Kuningan meluapkan kekecewaannya saat berorasi didepan gedung Pemda.

"Kami sangat kecewa karena Bupati tidak hadir untuk menemui kita. Padahal sudah kita sampaikan jauh-jauh hari, akan tetapi kita bisa melihat seperti apa respon dari Bupati. Sepertinya menganggap kasus bunuh diri ini tidak berarti," ungkap Muklis dalam orasinya.

KAMMI menganggap Pemda Kuningan seperti tidak serius menanggapi kasus bunuh diri yang jauh meningkat dari tahun sebelumnya. Untuk itu KAMMI menuntut pemerintah daerah agar tak berdiam diri dan melakukan upaya maksimal untuk melakukan pencegahan.

Menurut data yang di dapat KAMMI, terdapat 31 kasus bunuh diri di Kabupaten Kuningan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Semester tahun 2021, hingga hari ini terdapat 9 kasus bunuh diri dengan berbagai motif yang kebanyakan karena faktor ekonomi.

"Tidak sedikit dari mereka para pelaku bunuh diri disebabkan faktor ekonomi. Seperti contoh, beberapa kasus bunuh diri diduga disebabkan sakit menahun yang tak kunjung sembuh dan tak mampu untuk berobat, sehingga mengambil jalan pintas dengan cara nekad," ujarnya.

Belum adanya program pemerintah untuk mengcover masyarakat miskin yang menderita penyakit kronis, menjadi salah satu indikator bahwa pemerintah daerah tidak serius melakukan pencegahan dini terhadap kasus bunuh diri.

"Pemangku kebijakan harusnya peduli dan membuat kebijakan yang bisa menjadi salah satu upaya untuk pencegahan dini. Ketika harus keluar kota dan membutuhkan biaya besar untuk transport, biaya hidup dan lainnya sementara mereka tergolong masyarakat miskin,mereka bisa apa," lanjutnya. 

KAMMI meminta agar pemerintah melakukan pencegahan dini dengan mencari akar permasalahan, dan melakukan upaya-upaya yang melibatkan semua sektor dan semua pihak karena ini harus melibatkan semua pihak.

Dengan kekecewaan karena tak ditemui oleh Bupati, mahasiswa bergerak ke Gedung DPRD Kabupaten Kuningan untuk melakukan audiensi denga wakil rakyat. (AR27/Red)

Tidak ada komentar