Berita Terbaru

Bunuh Diri Makin Marak di Kuningan, Ini Tanggapan Sekertaris Komisi Fatwa MUI


Kuningan, (BK) -  Pada tahun 2017, hingga bulan September tercatat 8 kasus bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Kuningan. Kasus terakhir terjadi menimpa seorang ibu rumah tangga yang berasal dari  Dusun Puhun, Desa Keramatmulya, Kecamatan Keramatmulya. Korban melakukan aksi bunuh diri menggunakan kain yang diikatkan ke plafon dapur.

Baca Juga: Insiden Gantung Diri Terjadi Lagi di Kuningan

Menanggapi hal tersebut, KH. Fitriadi Siraj selaku Sekretaris Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan menyesalkan adanya kasus-kasus bunuh diri yang menimpa warga masyarakat Kuningan.

"Karena bunuh diri dari kacamata agama itu jelas-jelas merupakan dosa besar, sesuatu yang haram yang tidak boleh dilakukan," ungkap KH. Fitriadi.

Beliau menambahkan bahwa Allah telah menitipkan badan kepada manusia yaitu untuk di jaga, jangan disakiti apalagi dibunuh.

"dalam Al Qur'an Allah berfirman janganlah kamu mencemplungkan dirimu pada kerusakan," tambah KH. Fitriadi.

Orang yang bunuh diri mungkin menganggap dengan bunuh diri mereka dapat menyelesaikan semua permasalahan, namun justru menambah masalah baru yakni menerima siksa yang pedih selamanya di Alam Kubur dan di Akhirat.

"Ketika dia stres punya masalah kemudian menurutnya cara terbaik menyelesaikan masalah adalah dengan bunuh diri, padahal bunuh diri itu tidak akan menyelesaikan masalah tapi justru dia akan menghadapi masalah yang lebih besar dalam kuburnya, dia akan mendapatkan siksa kubur yang sangat sangat berat itu ketika seseorang itu bunuh diri," jelasnya.

Sementara itu menurut KH. Fitriadi, seseorang yang kurang imanny memang cenderung berani berbuat hal-hal yang kurang terpuji atau kurang baik. Hal tersebut dikarenakan mereka lebih mudah tergoda oleh rayuan setan yang mampu menjerumuskannya kedalam kesesatan.

"Udahlah akhiri semua kesusahanmu, akhiri saja semua penderitaanmu dengan cara bunuh diri, jika kau sudah bunuh diri semuanya beres, semuanya selesai, kamu tidak akan merasakan sakit, tidak akan merasakan susah lagi, tidak akan merasakan sedih lagi. Itu adalah bisikan setan yang menggoda, yang mengganggu manusia agar terjerumus ke dalam neraka supaya manusia itu kelak akan menjadi temannya di dalam neraka. Makanya hati-hati didalam menghadapi masalah, jangan sampai kita tergoda, terganggu oleh iblis yang nantinya jelas-jelas akan mengajak kedalam kesesatan," imbuhnya.

Selain itu, KH. Fitriadi berpesan apapun yang terjadi atau seberat apapun masalah solusinya kembalilah kepada Allah, selalu berdzikir dan selalu menyebut dan mengingat nama Allah, InsyaAllah semua kesusahan itu akan hilang.

"Karena banyak solusi di Al Qur'an, pun sudah disebutkan bahwasanya dengan mengingat Allah, berdzikir kepadanya hati akan menjadi tenang," pesannya. (JN01/Red)

Tidak ada komentar