Berita Terbaru

Peringatan Hari Disabilitas di Hari Anti Korupsi, Nabil : Pengalihan Isu?

Berita Kuningan - Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Pendopo Kuningan pada pagi tadi, Kamis (9/12/2021) dipertanyakan Nabil Malik, karena dilaksanakan bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Internasional.

"Kita semua tahu, Hari Disabilitas Internasional itu jatuh pada tanggal 3 Desember, kenapa diperingati pada hari yang justru bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia, sangat mencurigakan," ungkap Nabil.

Kecurigaan kuat karena acara peringatan Hari Disabilitas Internasional dilaksanakan di tengah santernya berita dugaan korupsi di Kabupaten Kuningan yang salah satunya adalah isu pemotongan dana Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat Tahun 2021 senilai Rp1,7 miliar.

Dana untuk bantuan kelompok tani tersebut, diduga kuat disunat atau dipotong oknum pejabat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan. Banprov itu, diketahui untuk Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk 35 kelompok tani penerima masing-masing Rp50 juta.

"Peringatan Hari Disabilitas Internasional dilaksanakan di Hari Anti Korupsi Internasional dan di tengah hantaman isu dugaan korupsi dengan nilai fantastis, wajar kalau kami sangat curiga ada agenda pengalihan isu," ujarnya.

Nabil sangat mengapresiasi itikad baik Pemda Kuningan untuk peduli pada saudara-saudara penyandang disabilitas. Dirinya juga ikut merasa senang, namun waktunya sangat tidak tepat. Kalaupun tidak sempat melaksanakan peringatan tanggal 3 Desember, menurut Nabil masih banyak tanggal lain.

Kecurigaannya semakin berdasar ketika ditengah acara peringatan Hari Disabilitas Internasional itu hadir massa aksi demo dari mahasiswa yang tergabung dalam  Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan dan mendapat respon tidak menyenangkan dari Bupati dan lainnya.

Senior  (GMNI) Kuningan ini juga merasa sangat tersinggung dengan tersiar kabar perlakuan Bupati terhadap Juniornya yang melakukan aksi demo terkait korupsi yang justru diwaktu tepat.

"Adik-adik saya melakukan aksi demo tuntut usut tuntas kasus korupsi di Kuningan itu justru di hari yang tepat. Jangan sampai Bupati dianggap anti kritik, tidak mencerminkan sikap nasionalis. Sikap Bupati merupakan kemunduran ditengah era kebebasan berpendapat," tegas Nabil.

Nabil menjelaskan bahwa diketahui bersama, momentum tanggal 9 desember itu adalah Hari Anti Korupsi Sedunia, momentum tersebut adalah momentum dimana menyadari akan bahaya korupsi . 

"Kawan-kawan ini salah nya dimana?, di Hari Anti Korupsi Sedunia melakukan refleksi bagi kita semua, sebagai sebuah peringatan, harusnya kita berterimakasih dan mengangkat topi setinggi tingginya," lanjut Nabil.

Selain itu, kata Nabil, Bupati yang merupakan Ketua DPC PDIP Kuningan masih ada benang merah dengan GMNI karena sama-sama menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan ajaran Bung Karno.

"Saya kira sikap Pak Bupati ini secara otomatis akan tersampaikan dan menjadi kajian bagi kami kaum nasionalis dan para alumni GMNI," pungkas Nabil.

Tidak ada komentar