Berita Terbaru

APPU Canangkan Gerakan Rangkul Warung Tetangga


Berita Kuningan -
Guna membangun ekonomi kerakyatan, Aliansi Persatuan Pelaku UMKM (APPU) Kabupaten Kuningan canangkan program Gerakan Rangkul Warung Tetangga (GRWT) saat rapat konsolidasi yang dilaksanakan di Rumah Kopi Silihwangi, Desa Linggasana, Kec.
Cilimus, Kab. Kuningan, Kamis (6/8/2022).

Menurut Miftah Faridl.S.Sos perwakilan APPU dari Komunitas PMKM Prima DPC Kab. Kuningan menuturkan, gerakan tersebut merupakan agenda untuk mempersatukan para pelaku usaha mikro dan kecil agar menjadi besar dan kuat.

Pria yang akrab disapa Abah Iip ini menjelaskan, sebagian besar anggota komunitas UMKM yang tergabung dalam APPU adalah produsen, untuk itu diperlukan strategi pemasaran untuk membantu penjualan.

"Kita para pelaku usaha yang berada di bawah itu seperti akar, apabila kita bersatu maka Insya Allah akan menumbuhkan ekonomi yang kuat bagi bangsa ini. Dengan ini (GRWT - red), semoga menjadi awal kebangkitkan para pelaku usaha mikro dan kecil," ungkap Abah ip. 

Degan GRWT, lanjut Abah Iip, akan tercipta simbiosis mutualisme antara produsen dari pelaku UMKM dengan warung-warung kecil sekitar. Ketika produsen butuh pemasaran, warung-warung kecil juga bisa mendapatkan produk untuk dijual dengan sistem konsinyasi.

Selama ini banyak UMKM yang berpikir untuk menjual produk di toko modern dengan sistem pembayaran tempo atau konsinyasi, seperti kita memberi modal kepada mereka yang sudah besar. Kita berpikir, mengapa kita tidak saling membantu dengan sesama pelaku yang masih kecil, agar sama-sama besar," ujarnya.

Menjamurnya toko modern, kata Abah Iip, selama masih sesuai dengan aturan yang  berlaku bukan sebuah masalah, jika memang ada aturan yang dilanggar, itu baru masalah. Tapi, lanjutnya, meski demikian, toko modern baik secara langsung maupun tidak adalah pesaing warung-warung kecil.

Toko modern yang tumbuh pesat tentunya menjadi pesaing bagi warung-warung kecil saudara kita. Selama tidak melanggar aturan, sisi positifnya adalah untuk menumbuhkan daya saing, yang tentunya dengan persaingan yang sehat, Insya Allah akan menjadi pemicu semangat warung-warung untuk tumbuh lebih baik dari toko modern," lanjutnya.

Dengan menitipkan produk di warung tetangga, selain lebih mudah karena tidak terlalu ketat dengan regulasi yang dirasa sangat sulit bagi pelaku UMKM, sekaligus mengukuhkan tali silaturahmi yang semoga menjadi wasilah untuk mengalirkan rezeki.

Tak hanya menitipkan produk, para pelaku UMKM juga akan berupaya untuk menerapkan gerakan dan mensosialisasikan belanja di warung tetangga. Jadi, ujar Abah Iip, ketika warung-warung tetangga laris, modal kuat, InsyaAllah kedepannya produk-produk UMKM bisa dibeli secara kontan.

Detail teknis terkait, akan dibahas kembali pada pertemuan selanjutnya beberapa hari kedepan agar dapat menyadarinya. Dengan persatuan dan kesatuan, diharapkan para pelaku UMKM Kuningan dapat menebus batas.  (AR27/Merah)

Tidak ada komentar