Berita Terbaru

Harga BBM Melonjak Tinggi, Polres Kuningan Gelar FGD


Berita Kuningan -
Guna mengantisipasi dampak adanya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Polres Kuningan menggelar Focus Group Discussion (FGD). Tema FGD tersebut adalah Menjaga Kondusifitas Kamtibmas Kuningan Pasca Kenaikan BBM Bersubsidi, di Aula Bank BJB Kuningan, Rabu (9/9/2022).

Hadir Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Kapolres Kuningan AKBP. Dhany Aryanda, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy, Rektor Unisa Nurul Iman Hima Amrullah, Warek Uniku Novi Satria Praja, medorator Abdul Jalil Hermawan, peserta FGD diantaranya komunitas Ojol, forum pedagang, forum angkutan, mahasiswa, Kadishub Kuningan H.M. Mutofid, Sekretaris DPMD H. Akhmad Faruk dan Kaban Kesbangpol Budi Alimudin.

Usai membuka FGD, Bupati Kuningan Acep Purnama menuturkan, pemerintah pusat telah mengumumkan pemberlakuan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada 3 September lalu. Acep mengakui bahwa adanya kenaikan BBM ini akan berdampak pada kenaikan barang lainnya termasuk sembako. Maka dari itu, menurut Acep  bahwa FGD ini merupakan langkah awal yang baik ditempuh dengan adanya kenaikan BBM bersubsidi. 

“Dengan hadirnya semua elemen, seperti forum pedagang kaki lima, forum angkutan, mahasiswa dari berbagai elemen, dan kepala SKPD terkait ini untuk melahirkan masukan yang konstruktif mengantisipasi dan meminimalisir dampak akibat adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat yang telah menaikan harga BBM bersubsidi," ungkap Acep.

Sedangkan angkutan, kata Acep, adalah salah satu urat nadi untuk pertumbuhan ekonomi yang lainnya, sehingga dengan kenaikan BBM yang sulit ditahan itu, maka setidaknya Kabupaten Kuningan ada kebijakan yang bisa menjadi alat peredam kejut, dan masyarakat tidak kecewa.

“Salah satunya akan adanya penyaluran BLT, BPUM dari presiden untuk pelaku UMKM melalui kantor Pos, saya juga akan bergerak meninjau agar semua tepat sasaran,” kata Acep.

Sementara itu di tempat yang sama, Kapolres Kuningan AKBP. Dhany Aryanda memastikan bahwa Kabupaten Kuningan saat ini masih dalam keadaan kondusif dan terkontrol. 

“Kami dari pihak kepolisian juga sebelum kenaikan kita melakukan penjagaan tiap SPBU hingga saat ini, Alhamdulilah masih kondusif,” kata Dhany.

Selain itu, lanjut Dhany, pihaknya akan terus melakukan monitoring situasi dan pasca kenaikan BBM yang sudah menjadi instruksi dari Kapolri maupun Kapolda jawa Barat.

“Kita juga memetakan sektor mana saja yang terdampak kita akan bantu, yang pasti kita siap mendukung apapun yang menjadi kebijakan pemerintah,” ujar Dhany.

Dhany berharap, dengan FGD ini bisa menghasilkan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sedangkan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy mengingatkan menghadapi situasi yang sulit ini, agar tidak membuat situasi lebih buruk lagi seperti instablitas dan segalanya.

“Kita sebagai Lembaga DPRD Sudah menyampaikan melalui forum, dan seluruh Indonesia juga menolak,” kata Zul singkat. 

Untuk penyesuaian tarif angkutan, Kadishub Kuningan menyebutkan sebagai antisipasi sementara, pihaknya telah mengeluarkan surat kenaikan tarif sementara untuk angkutan umum. Dari harga Rp.4000,- untuk umum menjadi Rp.5.000,- dan pelajar dari Rp.2.000,- menjadi Rp.3.000,- dan untuk angkutan perdesaan dari Rp.460,-/kilometer menjadi Rp.590,-/kilometer. (Jopray/Red)

Tidak ada komentar