Berita Terbaru

Hadapi Pandemi Covid-19 Butuh GEBETAN


Berita Kuningan - Kondisi pandemi Covid 19 tak hanya berdampak pada masalah kesehatan namun juga ekonomi. Adanya berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona menyebabkan macetnya roda perekonomian. Banyak dari masyarakat yang harus menghentikan kegiatan usahanya sehingga membutuhkan bantuan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

Tak hanya bantuan pemerintah, dalam masa sulit ini dibutuhkan kerjasama semua pihak. Saat ini adalah momen yang tepat untuk kembali membangkitkan semangat gotong-royong yang merupakan warisan budaya bangsa.

"Jangan hanya membebankan kepada pemerintah saja. Kita sebagai sesama warga negara juga harus saling bantu, terutama kepada tetangga terdekat. Yang mampu membantu yang tidak mampu," ungkap Amar Thohir, Aktivis Sosial yang tergabung dalam Jaringan Pengaman Ummat (JPU), Ahad (26/04/2020).

Pencetus Aliansi Komunitas Sosial Kuningan Lawan Corona ini juga menuturkan bahwa, adanya gerakan bantu tetangga dirasa sangat dibutuhkan karena yang tahu kondisi dan dapat menolong dengan segera adalah tetangga terdekat.

"Saling membantu antar tetangga sangat diperlukan dalam kondisi sulit ini. Hal ini sepertinya sangat efektif. Ketika yang mampu membantu tetangga yang tidak mampu, sepertinya akan lebih efektif untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan di tengah masyarakat," ungkapnya.

Menurut Amar, dirinya sudah memulai hal tersebut. Awalnya ia terinspirasi dan termotivasi dari H. Kiki Al-Farizi, dermawan pemilik Objek Wisata J&J yang kerap memberikan bantuan kepada tetangga sekitarnya bahkan jauh sebelum adanya wabah Corona.

Tak hanya desa Bojong, menurut Amar, H. Kiki yang merupakan pencinta satwa ini juga kerap memberikan bantuan kepada anak yatim dan warga kurang mampu di Desa tetangga. Bahkan rutin memberikan santunan anak yatim setiap acara Yasinan pada malam Jum'at Kliwon.

"Sebelum musim wabah Korona, Pak Kiki sudah rutin memberikan bantuan kepada tetangga yang kurang mampu. Terlebih saat kondisi ini, beliau terus melakukan berbagai aksi sosial guna membantu tetangga sekitar," ujarnya.

Bahkan, menurut Amar, ketika dirinya akan membantu tetangga sekitar tempat tinggalnya, Dermawan rendah hati yang merupakan Mu'alaf ini pun mendukungnya. Tak hanya dukungan moril tapi juga dukungan materil berupa sembako dan uang tunai. Bahkan hasil dari sinergitas itu memunculkan program yang diberi nama Gerakan Bantu Tetangga (GEBETAN).

"Alhamdulillah ketika saya melakukan gerakan bantu tetangga  ini didukung oleh J&J. Dengan dukungan moril dan paket sembako serta uang tunai, Alhamdulillah tersalurkan untuk sekitar 20 tetangga yang dalam kondisi membutuhkan. Hingga kami tercetus ide untuk membuat program Gerakan Bantu Kesulitan Tetangga atau GEBETAN," ungkapnya.

Sementara itu, H. Kiki Al-Farizi menuturkan bahwa GEBETAN sebenarnya sudah ia mulai sejak lama, hanya saja belum berbentuk sebuah program. "Setelah saya bersinergi dengan Amar, tercetuslah Program Gerakan Bantu Tetangga atau GEBETAN ini," ungkapnya.

Pria yang kerap mengenakan peci putih dalam setiap penampilannya ini berharap dengan tercetusnya program GEBETAN ini dapat menjadi langkah kecil yang dapat memberikan manfaat yang besar.

Dirinya berharap agar GEBETAN dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan digaungkannya GEBETAN dapat membuat semakin banyak warga kurang mampu yang terbantu terutama ketersediaan pangan, sehingga warga dapat diam di rumah dengan kondisi pangan yang aman.

"Semoga dengan adanya GEBETAN ini dapat mendukung himbauan Pemerintah untuk diam di rumah sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus Corona, sekaligus kembali membangkitkan semangat gotong-royong di tengah masyarakat yang kian memudar," pungkasnya. (AB05/EH19/Red)

Tidak ada komentar