Berita Terbaru

Kuningan Krisis Regenerasi Petani


Kuningan, (BK) - Di era moderen ini semakin banyak generasi muda yang menjauhi profesi sebagai petani, bahkan dikalangan siswa atau mahasiswa jurusan pertanian itu sendiri sehingga Indonesia mengalami krisis regenerasi petani termasuk di Kabupaten Kuningan.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan yang diwakili Sekdis Pertanian Maman Rusmana memaparkan bahwa memang petani di Kuningan sebagian besar telah berusia lanjut.

"Melihat dilapangan, petani itu rata-rata sudah tua-tua, diperkirakan kisaran usia 40 tahun keatas," ujar Maman pada hari Selasa (11/7) di ruang kerjanya.

Menurut Maman, salah satu faktor kendala yang membuat pemuda enggan terjun dalam bidang pertanian karena para pemuda sekarang menginginkan yang serba instan. Selain itu mereka menganggap bidang pertanian tidak memiliki prospek bagus, baik dari aspek ekonomi maupun jenjang karir.

"Kebanyakan para pemuda sekarang ingin bekerja yang enak-enak, duduk manis, praktis, dan penghasilan yang tinggi dan bahkan ingin menjadi pegawai negeri. Yang lebih mengherankan, lulusan-lulusan dari jurusan pertanian itu sekarang jarang yang mau terjun kelapangan  sesuai jurusannya," ujar Maman.

Untuk menanggulangi krisis regenerasi petani tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan membuat berbagai program, diantaranya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, pemuda, gapoktan, dan bahkan anak pesantren serta berbagai program untuk meningkatkan penghasilan dibidang pertanian.

"Kita melakukan upaya dengan berbagai elemen masyarakat terutama pemuda, dengan meningkatkan produktifitas, dan meningkatkan penghasilan dari  perekonomian petani, sehingga petani akan muncul dengan produktifitas tinggi sehingga para pemuda tertarik kesana," lanjut Maman.

Selain itu, untuk mempertahankan produksi pertanian yang dapat berkurang akibat dari berkurangnya jumlah petani, kedepannya Dinas Pertanian akan menyiapkan alat pertanian yang canggih untuk mendongkrak produktifitas supaya meningkat, otomatis dengan pelaku-pelaku pertanian yang ada sekarang dilapangan dapat tetap maksimal menghasilkan produksi pertanian. (JN01)

Tidak ada komentar