Berita Terbaru

Hadapi Proxy War, Kepala BNN Kuningan Siap Perangi Siapapun


Kuningan - Bukti nyata proxy war mulai terjadi di Indonesia salah satunya adalah, Indonesia dijadikan pangsa pasar peredaran narkoba. Saat ini narkoba menjadi ancaman yang nyata bagi bangsa Indonesia. Dengan perang candu, generasi muda Indonesia sedang dirusak melalui peredaran narkoba sebagaimana yang pernah disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso dimedia pada bulan lalu.

“Narkoba ini bukti nyata proxy war mulai terjadi. Indonesia dijadikan pangsa pasar peredaran narkoba. Kehancuran Indonesia sudah diambang pintu, sekarang sudah terlihat nyata dan kita harus berbuat.” Kata pria yang akrab disapa Buwas (10/03/2017) viva.co.id

Di Jawa Barat sendiri pengguna narkoba tercatat sekitar 2,42% setara dengan 800 ribu – 1 juta orang Sebagaimana hasil penelitian BNN bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI).

“Kuningan belum ada data real, jadi untuk sementara kita menggunakan estimasi saja. Jadi 2,42% dikalikan dengan jumlah penduduk Kuningan usia antara 10 tahun sampai dengan 59 tahun.” ungkap Edi Heryadi, Kepala BNN Kuningan saat wawancara dengan Berita Kuningan di ruangannya, Kamis (13/04/2017).

Edi berharap bantuan dari berbagai pihak termasuk masyarakat Kuningan untuk bekerjasama menghadapi perang candu, dimulai dengan mewujudkan visi Kuningan bersih dari peredaran narkoba.

Saat ini Tiongkok menjadi pemasok narkoba terbesar ke Indonesia. Modusnya bermacam-macam seperti salah satunya disembunyikan berton-ton shabu-shabu dalam tiang pancang yang di import dari Cina.

"Importir terbesar adalah Tiongkok, Karena Shabu dari mana? Guang Zhou kan! Cina itu." Ungkap Edi.

Meskipun Kuningan terlihat tenang, justru dapat berpotensi untuk menjadi tempat persembunyian, karena itu pihak BNN Kuningan tetap melakukan antisipasi dalam pencegahan.

“Meskipun saya bukan orang Kuningan, dukunglah saya oleh orang Kuningan. Saya tidak bisa bekerja sendiri, kalau ada yang transaksi silahkan informasikan. Jangan takut, undang-undang menjamin privasi mereka yang melaporkan akan dijaga.” Lanjut Edi.

Selain itu Edi mengatakan bahwa dirinya telah berjanji untuk tidak tajam kebawah dan tumpul ke atas. Karena BNN adalah lembaga vertikal jadi tidak bisa di intervensi oleh pihak manapun termasuk lembaga daerah.

“Siap kita perangi peredaran narkoba. Kan banyak oknum,ada di Polri, ada di TNI, kita tidak takut, kita siap perang karena dari atas itu kita diperintahkan untuk siap perangi.” Tegasnya.

Untuk itu Edi menyatakan telah memerintahkan tim berantas untuk kerja dengan sigap. Jangan sampai takut karena benar,  Amar ma’ruf nahi munkar, . (AR27)

Tidak ada komentar