Empat Tahun Menderita Penyakit Tumor Mamae, Rince belum Pernah Melakukan Pengobatan Medis
Rince Supriati Ningsih (29) penderita tumor mamae asal Desa Purwawinangun.
Kuningan - Tumor merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini pun bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia. Faktor keturunan dan kondisi tubuh yang tidak stabil pun dapat menjadi sasaran.
Seperti yang dialami oleh Rince Supriati Ningsih (29). Ibu dari tiga anak ini terdiagnosa mengidap tumor mamae yaitu tumor yang menyerang payudara. Tumor mamae merupakan salah satu tumor ganas yang dapat mengakibatkan kematian dan tumor mame termasuk kedalam lima golongan kanker mematikan selain kanker paru-paru, rahim, hati, dan usus.
Istri dari Dian Sudiana ini menderita tumor mamae sejak empat tahun silam. Salah satu warga dari Desa Purwawinangun, Jl. Pramuka Gg. Tawes ini pun untuk pengobatannya belum ditangani medis secara serius. Selain belum adanya kesiapan mental, Rince khawatir tidak akan mampu untuk menanggung biayanya. Oleh sebab itu dirinya hanya melakukan pengobatan alternatif, namun belum ada hasil.
Pagi tadi tepatnya Senin (27/03/2017) atas dukungan kerabatnya, Rince memberanikan diri untuk periksa ke Puskesmas setempat dan mendapatkan surat rujukan untuk ke Rumah Sakit. Namun, Rince yang diantar oleh sepupunya yakni Tety dan Nia belum sempat untuk memeriksakan ke Rumah Sakit. Rencananya hari Rabu besok baru akan periksa ke Rumah Sakit.
Rince masih khawatir mengenai biaya pengobatan yang kelak harus ditanggung.
"Suami saya hanya pekerja bangunan. Kadang dapat uang kadang tidak, jadi saya khawatir kalau ditengah jalan tidak mampu untuk membiayai pengobatan." Ungkap Rince.
Rince mengaku mengikuti program BPJS, namun untuk iuran bulanannya belum terbayarkan sehingga menunggak.
"Untuk iuran bulanan BPJS saja masih menunggak, belum lagi bila nanti kalau harus dirujuk ke Rumah Sakit Bandung, tidak ada biaya untuk ongkos dan makan selama di sana." Tambah Rince.
Rince berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah baik moril maupun materil. Rince pernah mengadukan keadaannya tersebut kepada pemerintah desa setempat namun dirinya merasa kecewa karena tidak mendapatkan tanggapan yang serius.
"Saya pernah mengadu kepada pemerintah desa, namun tidak ada tanggapan dan langkah apapun selain hanya sekedar mendo'akan semoga cepat sembuh." Ungkap Rince.
Rince ingin dirinya dapat segera sembuh demi ketiga anaknya. Mata Rince sempat berkaca-kaca menahan tangis saat menceritakan nasib bayinya yang berusia 6 Bulan yang tidak mendapatkan ASI seperti bayi-bayi lain seusianya. (AR)
Tidak ada komentar