Desa Kadugede Dideklarasikan sebagai Desa Lebah, Kerjasama Internasional dengan Australia
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Desa Kadugede yang diwakili langsung oleh Kepala Desa Kadugede Maman Abdurrahman, dengan Australia, yang diwakili oleh Nicholas Dowse, Direktur dan Pendiri Honey Fingers.
Honey Fingers adalah sebuah kolektif seniman yang berfokus pada peternakan lebah perkotaan, berlokasi di 158 Jalan Gertrude, Fitzroy, Australia. Selain mengelola sarang lebah di berbagai lokasi di Kota Yarra, seperti di Fare Share Kitchen Garden di Abbotsford, kolektif ini juga terdiri dari berbagai seniman interdisipliner: mulai dari ahli keramik, koki, arsitek, desainer, hingga musisi.
Mereka secara aktif melakukan penelitian dan pameran di Kota Yarra, dengan tujuan untuk mengeksplorasi potensi lebah dan hasilnya dalam konteks budaya perkotaan. Kerjasama ini mencakup perancangan dan pemasangan sebuah karya seni yang akan ditempatkan di Desa Kadugede sebagai bagian dari "Desa Lebah."
Menurut Hasan Nurdin, yang juga Petani Milenial (Petmil) Binaan Dinas Kehutanan, Kantor Cabang Dinas (CDK) VIII, momen ini diharapkan menjadi gerbang awal untuk memperkenalkan pertanian hayati di wilayah tersebut serta membangun konektivitas antara berbagai pihak, seperti masyarakat lokal, petani, akademisi, dan pemerintahan.
"Ini adalah langkah untuk mengangkat martabat, tidak hanya pada tingkat desa, tetapi juga martabat secara keseluruhan, baik itu petani maupun pelaku lain yang sering kali kurang diperhatikan," tutur Hasan.
Acara deklarasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Desa Kadugede, perwakilan PJ Bupati Kuningan; perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan; serta perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
Tak hanya dari Australia, tamu dari berbagai negara juga turut hadir dalam acara tersebut. Beberapa tamu asing yang hadir antara lain Sayaka dari Jepang, Carel dari Amerika, dan Poneh dari Iran. Kehadiran mereka menjadi bagian dari upaya memperluas jaringan kerjasama internasional di Desa Kadugede.
Selain deklarasi, para tamu mancanegara juga melakukan kunjungan ke pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Kadugede. Mereka berinteraksi dengan pembuat kerupuk melarat, gemblong, keripik singkong, serta mencoba aneka kuliner lokal seperti cuhcur dan piapia.
Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan potensi produk lokal tetapi juga membuka peluang baru dalam hal pemasaran produk UMKM di pasar internasional.
Melalui deklarasi ini, Desa Kadugede diharapkan dapat menjadi contoh pengembangan pertanian berbasis hayati, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan adanya kerjasama internasional, diharapkan potensi produk lebah dan hasil olahan lainnya dari Desa Kadugede dapat lebih dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. (AR27/Red)
Tidak ada komentar