Berita Terbaru

Mahasiswa Comdev Bantu UMKM Produk Sabun Berbasis Susu

Berita Kuningan - Pada tanggal 19 Februari sampai 9 Maret 2024, mahasiswa/i Prasetiya Mulya angkatan 2021 melakukan kunjungan ke kabupaten Kuningan untuk melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Para mahasiswa dibagi menjadi Kelompok Industri (yang mendampingi industri kopi), Kelompok Kabupaten (yang memimpin pelaksanaan acara puncak KKN Saung Rahayat), kelompok desa (yang mendampingi Badan Usaha Milik Desa), dan Kelompok UMKM (kelompok yang mendampingi usaha mikro, kecil, dan menengah). 

Salah satu dari 98 kelompok UMKM pada program KKN ini adalah KUM056 yang bertempat di Pondok Pesantren Daarul Mukhlisin. Prasetiya Mulya memiliki hubungan kerja yang erat dengan Pondok Pesantren Daarul Mukhlisin, dan mengirim 1 kelompok berisi 7 orang yang ditugaskan membantu produk sabun berbasis susu yang diproduksi UMKM milik pesantren tersebut, yang bernama Zahra Milk Soap. 

Meskipun demikian, Prasetiya Mulya telah mengadakan kerja sama program KKN Community Development (COMDEV) untuk keempat kalinya dengan Pondok Pesantren Daarul Mukhlisin. Tahun lalu, Daarul Mukhlisin memiliki merek teh untuk penderita diabetes yang bernama DMTea. Pada tahun ini, kelompok yang terpilih adalah Kelompok KUM056, untuk mendampingi merek Zahra Milk Soap. 

Ketua kelompok KUM056 ini merupakan seorang mahasiswa Branding bernama Kevin Azarael. Digerakkan oleh kebaikan, keikhlasan hati yang luar biasa, serta jiwa memimpin, dia memberanikan diri untuk menjadi ketua KUM056 untuk menghadapi tantangan ini. Program pengembangan UMKM Zahra Milk Soap (dinamakan program primer) juga berlangsung sepanjang 20 hari KKN yang dilaksanakan di Kabupaten Kuningan ini. KUM056 merangkum perkembangan Zahra menjadi 3 tema besar. 

Pertama, KUM056 dipimpin Kevin bertanggung jawab membina salah satu alumni pondok pesantren dalam mengemban tugas dan tanggung jawab seorang manajer. Pekerjaan ini adalah mengatur pemasaran, bekerja sama dengan pemasok dan pembeli, mengenal pasar lebih dalam, dan menghadapi stakeholder dan faktor lainnya. 

Tugas ini rencananya akan diserahkan kepada Agus, seorang santri lulusan pondok tersebut. SOP (standard operational procedure) yang akan diawasi oleh Agus juga akan dibimbing kelompok KKN KUM056. Kedua, KUM056 akan menggencarkan pemasaran dan melakukan rebranding. Zahra direncanakan berubah nama menjadi Zyra Milk Soap, dan akan mengalami beberapa perubahan dari segi packaging sehingga menjadi lebih elegan tetapi masih menekan biaya produksi. 

Ketiga, KUM056 akan membantu legalitas usaha, khususnya PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga), yang sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing di Prasetiya Mulya, di mana PKRT diprioritaskan sebelum adanya izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Pengadaan izin PKRT seharusnya lebih cepat dari izin BPOM (izin BPOM keluar dalam waktu sekitar 3 bulan, berdasarkan pengalaman para mahasiswa yang sempat menjalani pengembangan bisnis). Akan tetapi, izin PKRT ini telah diajukan sejak Agustus tahun lalu, yang berarti sudah macet lebih dari 6 bulan. 

Tidak lupa dengan tanggung jawab sosial lainnya, KUM056 juga ikut melaksanakan program sosial kewirausahaan dalam bentuk edukasi kepada 2 UMKM yang dirasa membutuhkan pencatatan keuangan yang lebih baik lagi. KUM056 mengajarkan 2 UMKM ini untuk menggunakan aplikasi pencatatan keuangan sehingga lebih akurat dan terstruktur. Pencatatan keuangan ini baru mencakup pengeluaran dan pendapatan harian, yang bisa direkap menjadi pendapatan dan pengeluaran per bulan dan per tahun. 

Sebelumnya, UMKM masih mengalami kesalahan-kesalahan seperti pelanggan lupa bayar, lupa pesanan apa saja, salah catat, dan ketidaktelitian lainnya. Padahal, kedua UMKM tersebut adalah UMKM yang memiliki banyak potensi, yaitu restoran Sabada dan Santana Milk, yang berlokasi di dekat Gua Maria di Desa Cisantana pada Kecamatan Cigugur. Menurut Kevin, harapan KUM056 untuk edukasi pencatatan keuangan ini adalah pencatatan keuangan yang lebih rapi dan tertata, untuk mencegah potensi lupa bayar hingga kecurangan. KUM056 berharap bahwa perubahan ini bisa diadopsi secara efektif dan berkelanjutan. 

Ini hanya sekilas cerita di balik KKN di pondok pesantren yang sedang dijalani satu kelompok KUM056. Pada kenyataannya, Prasetiya Mulya telah mengirim lebih dari seribu mahasiswa yang sedang menjalani program KKN di satu Kabupaten Kuningan ini. 

Prasetiya Mulya berharap, bahwa banyak orang dan usaha kecil di Kuningan bisa menjadi terbantu oleh program-program ini, terutama dengan kehadiran banyak mahasiswa brilian seperti Kevin Azarael pada kunjungan program KKN tersebut. Prasetiya Mulya juga berharap bisa menjalin relasi yang lebih baik lagi dengan para mitra KKN untuk kedepannya, salah satunya dengan Pondok Pesantren Daarul Mukhlisin. (Ril/Red)

Tidak ada komentar