Berita Terbaru

PLUT Ibarat Kawah Candradimuka Bagi Pelaku UMKM



Berita Kuningan - Menanggapi ramainya pemberitaan terkait Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koprasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Kabupaten Kuningan, Agah Purnama, Konsultan Pemasaran PLUT KUMKM Kuningan dengan bijak menuturkan bahwa itu hanya sebuah dinamika  yang wajar.

Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana sudut pandang dan bisa mengambil hikmah dalam setiap peristiwa, termasuk terkait PLUT yang sedang menjadi bahan perbincangan karena lokasi gedung yang bersebelahan dengan salahsatu toko modern.

"Kita tidak perlu direpotkan dengan mencari salah dan benar, mungkin karena ketidaktahuan jadi kita harus saling maklum. Mungkin juga karena kurangnya sosialisasi tentang PLUT ke masyarakat. Tapi, yang terpenting saat ini bagaimana bisa menjadi bahan instropeksi bagi masing-masing pihak agar kedepan bisa lebih baik," ungkap Agah kepada pewarta Berita Kuningan, Selasa (5/7/2022)

Agah menerangkan bahwa PLUT, sesuai namanya sebagai pusat layanan usaha terpadu bagi para pelaku UMKM. Kurang lebih, kata Agah, diibaratkan seperti kawah candradimuka bagi pelaku UMKM.

"Kalau diibaratkan, PLUT itu seperti kawah candradimukanya pelaku UMKM. Setelah konsultasi dan pendampingan dari PLUT diharapkan para pelaku UMKM memiliki mental baja, seorang pengusaha yang tangguh," lanjutnya.

PLUT yang merupakan program pendampingan dari Kementerian Koprasi dan UMKM beserta Diskopdagperin Kabupaten ini, lanjut Agah, adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan peran Koperasi dan UKM dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hadirnya PLUT diharapkan menjadi solusi terbaik guna mengatasi permasalahan yang sering dihadapi dalam pengembangan usaha Koperasi dan UMKM serta bisa membantu para pelaku UMKM untuk naik kelas.

"Hadirnya PLUT untuk membantu permasalahan yang dihadapi para pelaku Koperasi dan UMKM melalui konsultasi mulai dari masalah kelembagaan, pembiayaan, pemasaran, produksi, hingga sumber daya manusia," terangnya.

Terkait adanya bangunan toko modern, menurut Agah bukan sebuah masalah, justru menjadi motivasi bagi para pelaku UMKM agar produk mereka layak dan siap untuk dipasarkan ke toko modern tersebut setelah kunsultasi dengan para konsultan yang ada di PLUT sesuai dengan kendala yang dihadapi.

"Setelah selesai konsultasi dan pendampingan dari PLUT, dan produknya layak untuk dipasarkan di toko ritel modern, pelaku UMKM yang keluar dari pintu PLUT tak perlu jauh untuk mengkurasi produknya ke toko modern," ujar Agah diselingi tawa. (AR27/Red)

Tidak ada komentar