Anang : Jumlah 260 Sembako itu Hoax
Berita Kuningan - Di beberapa media online lokal, beredar berita Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdi menerima sepucuk surat ucapan terimakasih dari Paguyuban Supir Dum Truck Kuningan, pada Jum'at, (20/6/2020), yang ditandatangani pada Rabu,(17/6/2020) oleh Ketua Paguyuban Supir Dum Truck, Anang dan Sekretaris Darwin Samosir.
Dalam surat tersebut, selain mengucapkan terimakasih atas bantuan sembako, para sopir tersebut juga mengaku terbantu saat pihak DPRD memfasilitasi mereka pada audiensi soal kenaikan harga pasir bersama pihak pengusaha galian, beberapa waktu lalu.
Nuzul Rachdi, dalam berita yang tersiar mengakui terkait surat tersebut, sekitar 260 supir Dum Truck di Kabupaten Kuningan mendapat pembagian paket sembako yang difasilitasi oleh Ketua DPRD Kuningan.
"Ya, mereka mengaku sangat terbantu saat kami fasilitasi terkait sengketa harga pasir. Selain itu, mereka juga meminta memfasilitasi agar mendapat bantuan sembako, karena mengaku belum tersentuh bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini," paparnya.
Akhirnya, pihaknya meminta agar paguyuban supir Dum Truck mendata nama dan alamat mereka agar segera bisa diajukan untuk mendapatkan bantuan.
"Setelah ada datanya, kami fasilitasi ke Dinas Sosial dan akhirnya tidak lama bantuan sembako sejumlah 260 paket diantar ke rumah mereka masing-masing, " katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Supir Dum Truck, Anang membantah hal tersebut. Saat jumpa pers, Anang menyebutkan bahwa surat tersebut merupakan permintaan dari Ketua DPRD Kuningan, bahkan ia menerima format lengkap surat beserta isinya.
"Iya betul, surat ucapan terimakasih itu dari kami, tapi itu permintaan dari pak Ketua. Karena dia telah meminta melalui pesan Whats App, dan telepon," ujarnya di hadapan para awak media, Sabtu (20/6/2020).
Anang pun menyanggah kuantitas sembako yang diberikan kepada Paguyuban Supir Dum Truck, tidak sesuai dengan kenyataan. "Jumlah 260 sembako itu hoaks, karena yang kami ajukan itu, sebesar 114 paket yang itu juga belum tersalurkan, jadi itu mah asli, hoaks," tandas Anang.
Anang pun merasa dirinya menjadi kambing hitam, karena dengan beredarnya kabar tersebut membuat dirinya ditanyakan oleh anggota dari PSTK. "Saya seperti kambing hitam, dan ini menjadi beban moral bagi saya. Karena yang baru tersalurkan itu baru daerah Jalaksana saja, dan itu juga daerahnya pak Ketua Dewan," ungkapnya.
Dikatakan Anang, anggota paguyuban yang baru menerima paket sembako, baru sekitar kurang lebih 10 paket. "Iya, yang baru nerimanya saja, baru sekitar 10 orang," katanya.
Anang pun merasa terpukul dan tercemar nama baiknya karena sembako tersebut belum terealisasikan semuanya. "Barusan orang yang mendapat sembako pun, tidak terima, bantuan yang diberikan padanya itu, malah diposting malah dan dipublikasi," lanjut Anang.
Selain itu, menurutnya, hal tersebut terindikasi membawa Paguyuban kearah politik, untuk itu Anang menentang keras hal tersebut karena Paguyuban tidak untuk dikait-kaitkan dengan politik. (AD28/EH16/Red)
Tidak ada komentar